Ricoh Sanusi

Posted: 26th May 2012 by tupic in my mind, my soul

Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama..

Beberapa hari lalu seorang kawan telah mendahului kami kawan2 seperjuangan di bangku kuliah.. Ya di usia yang bahkan belum menginjak kepala tiga, Allah memanggilnya untuk melepaskan penderitaan sakit demam berdarah..

Panggil saya Ricoh, Sanusi bukan nama keluarga.. Judul blognya yang sederhana namun mengena.. Ico, demikian panggilan saya dan kawan kawan kepada pemuda berperawakan kecil itu..

“kenapa orang baik jarang terlihat? Karena kebaikan itu bukan untuk dipamerkan” ~@tupicz, 2012~

Pemuda kelahiran Klaten itu membuktikan ucapan seorang kawannya.. Dibalik sosoknya yang sederhana, ternyata ada segudang kebaikan yang tersimpan.. Dan hal itu terungkap oleh kawan-kawannya setelah kepergiannya..

“dia selalu menyisihkan 20% rizkinya tiap bulan ke rumah zakat” ~@mmmeiskha~
“Payroll.. Pembagian ke yang berhak, done.. Begitulah twit @ricohsanusi tiap bulan” ~@ariedekno~

Impian mulia lain dari penunggang Yamaha Vega merah plat AD itu adalah membuat perpustakaan gratis dengan kebun sebagai ruang bacanya. Akun @bacadikebun dan kumpulan koleksi buku di kamar kosnya merupakan langkah awalnya.. Entah, apakah impiannya itu akan terwujud kelak..

Wanita berjilbab, berkacamata dan berlesung pipi.. Sosok yang diimpikannya untuk menjadi pendamping hidupnya.. Bidadari yang belum sempat mendampingimu di dunia, namun akan mendampingimu di alam terindah..

Selamat jalan kawan.. Kau telah mendapat tempat terindahmu..

  1. Antyo says:

    Salam untuk Ricoh :)

    [Reply]

  2. @mmmeishka says:

    Ralat, terakhir alm. Ricoh menunggangi Satria Hitam-Merah..

    -@mmmeishka, gadis berjilbab, berkacamata, dan berlesung pipi :) -

    [Reply]

*